headline photo

Mengapa Bayi Menangis Setelah Dilahirkan?

Senin, 28 Desember 2009



Salah satu peristiwa besar yang terjadi di dunia ini adalah peristiwa kelahiran manusia ke dunia ini. Itulah hari paling bersejarah dalam kehidupan seseorang. Bahkan entah sejak kapan, orang mulai merayakan hari kelahirannya. Ini sah-sah saja sebagai permohonan atau doa untuk kebaikan dan kemanfaatan di kehidupannya selanjutnya.


Sebagaimana dimaklumi memperbanyak keturunan adalah sunnah. Nabi SAW menganjurkan kita untuk memperbanyak keturunan yang shaleh. Sebagaimana sabda beliau:
“Nikahilah oleh kalian wanita yang penyayang (keibuan) yang banyak anak (subur) karena aku berbangga-bangga dengan (jumlah) kalian di hadapan umat-umat”. (HR. Abu Daud, An-Nasa’i, Al-Hakim dan dishahihkan oleh Al-Hakim dan disepakati oleh Dzahabi)


Meski ada anjuran pemerintah untuk merencanakan kelahiran dan membatasi hanya dua anak saja, hendaklah sebagai muslim kita mendahulukan pertimbangan dengan merujuk pada hadits ini. Apalagi bagi kita yang berkecukupan dalam hal materi. Ketakutan akan tidak terpenuhinya kebutuhan anak yang juga menjadi salah satu sebab digencarkannya program KB tentu tidak menjadi masalah. Bahkan bagi kita yang kekurangan sekalipun, Allah telah menetapkan bahwa setiap makhluk bernyawa di dunia ini telah di tetapkan rejekinya. Sehingga setiap bayi yang terlahir ke dunia ini pasti juga membawa ketetapan ini.


Ada satu pertanyaan menarik: “Mengapa setiap bayi yang baru saja dilahirkan ke dunia ini menangis?. 

Rasanya tidak pernah kita jumpai ada bayi yang baru saja lahir yang tidak menangis. Biasanya mereka menangis melengking seakan mereka bertanya-tanya dimana aku ini? Ini dimana sih?


Tangisan ini sebagaimana disabdakan Rasulullah, disebabkan oleh tusukan syaitan. Anak kecil itu belum mengenal dunia sedikitpun, namun syaitan telah menyatakan permusuhan dengan menusuknya. Berikut sabdanya:


"Jeritan anak ketika dilahirkan adalah (karena) tusukan dari syaitan". (HR. Bukhori dan Muslim)
Kemudian beliau SAW juga bersabda:
“Tidak seorang anak pun yang lahir malainkan syaitan menusuknya hingga menjeritlah si anak akibat tusukan syaitan itu kecuali pada Isa dan Ibunya (Maryam)”


Abu Hurairah menganjurkan sebuah doa. Dia berkata: bacalah bila kalian mau (ayat yang berbunyi):

“Dan aku meminta perlindungan untuknya kepada-Mu dan juga untuk anak turunannya dari syaitan yang terkutuk” (QS: 3: 36)


Lalu bagaimana lagi keadaan si anak jika ia telah dapat berbicara dan merasakan segala sesuatu. Bagaimana keadaannya jika telah bergerak syahwatnya untuk mencari dunia atau selainnya?


Maka kita harus menghalangi penyesatan dan upaya penyimpangan yang dilakukan syaitan ini. Karena itulah syari’at datang untuk melindungi manusia sejak mudanya, bahkan sejak lahir kedunia ini hingga nanti menemui Tuhannya.

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters