headline photo

ISTIQOMAH ITU SULIT! TAPI BISA!

Sabtu, 15 Mei 2010


Ketika seseorang melafadzkan Sahadat, dia telah datang pada Islam. Baik dia berasal dari non-muslim, ataupun yang memang sudah turun-temurun memeluk Islam. Beriman itu memang gratis & mudah. Tinggal melafadzkan dua kalimat Sahadat. Yang berarti percaya dan yakin tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad utusan-Nya (dan rasul yang lain) ditambah percaya adanya malaikat, mengimani kebenaran Al-Quran dan juga adanya hari kiamat dan pada takdir-Nya, baik dan buruknya.

Meyakini semua itu sudah masuk kategori "beriman". Tapi berislam? Disinilah perjalanan kita mulai diuji. Allah langsung menghadang kita dengan firman-Nya:

"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: "Kami telah beriman", sedang mereka tidak diuji lagi?"  (QS. Alankabut: 2)


Jadi, Allah seperti di QS. 29:2 diatas langsung menguji kita, seakan Dia bilang: "Benar nie lo beriman pada-Ku? Bentar dulu, kau belum Kutes, jangan bangga dulu. Jangan buru-buru lo ngarepin surga-Ku!"

Firman-Nya:
"Apakah kamu mengira bahwa kamu akan masuk syurga, padahal belum datang kepadamu (cobaan) sebagaimana halnya orang-orang terdahulu sebelum kamu? Mereka ditimpa oleh malapetaka dan kesengsaraan, serta digoncangkan (dengan bermacam-macam cobaan) sehingga berkatalah Rasul dan orang-orang yang beriman bersamanya: "Bilakah datangnya pertolongan Allah?" Ingatlah, sesungguhnya pertolongan Allah itu amat dekat." (QS. Al-Baqarah: 214)

Lantas bagaimana caranya agar bisa lulus dari ujian Allah. Seperti disabdakan baginda Nabi hanya ada dua cara. Dan sangat simpel. Tapi tentu saja pelaksanaannya tak seperti ketika kita mengucapkannya. Dua cara itu adalah sabar menjalankan semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya juga sabar menerima semua yang tidak mengenakkan kita. Dan yang kedua bersyukur kalau kita menerima nikmat atau semua yang membuat hati kita lapang. Sabar dan bersyukur. Itu saja! Dan inilah yang tidak mudah.

Disinilah penting untuk berlatih istiqomah. Karena hanya dengannya iman kita akan komplit. Beratnya bersikap sabar dan susahnya bersyukur bisa lebih mudah kalau kita sudah istiqomah.

Masalahnya istiqomah itu sendiri tidak mudah. Tapi ibaratnya orang sekolah yang mengikuti jam pelajaran, seperti itulah kira-kira cara paling mudah untuk membiasakan istiqomah. Membuat pola dalam menyikapi hidup kita sehari-hari. Ketika datang sesuatu  yang tidak mengenakkan, kesadaran tertinggi bahwa hidup adalah ujian langsung mengambil alih ruang kesadaran kita. Dan saat datang hal yang membuat kita gembira, kesadaran itu datang lagi dan kembali memainkan peranannya. Begitu juga dalam melaksanakan kewajiban sehari-hari, aturlah jadwal yang mana untuk dunia dan berapa jam kita sediakan untuk menghadap-Nya.

Allah berjanji jika kita istiqomah pada akhirnya Allah akan menolong kita dan para malaikat akan turun 'mengabarkan' pada kita untuk tidak takut dan bersedih hati menghadapi kehidupan dunia ini:

QS: Fushshilat: 30:

"Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: "Tuhan kami ialah Allah" kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: "Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu."

Istiqomah Memang Sulit! Tapi Bisa!

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters