headline photo

PERJALALAN 4 (Galeri Sajak dan Puisi)

Kamis, 24 Juni 2010



Berontak meledak terserak-serak
Lelah mengeluh susah berpilu kesah
Bersimpuh terjebak merobek-robek
Leleh susuri duka tangis yang merambah
Bertekuk membujuk diri meski asa merangkak
Luluh lantak bersama tabiat tubuh

Masih ada terbengkalai kata
Berderet menatap meratapi titah
Melambai gerombolan penghisap tahta
Berkubang darah membungkam amarah
Melayari tumpukan duka melata
Berlalu pesta usai menjarah

Terhampar mulut menari perut
Lentur buncit membusung mekar
Terisi wabah saluran tersumbat
Lemah menancap pinta sekedar
Telah kering lupa waktu leher terjerat
Lunglai ukir kata lawan hingga akhir

                                    Banjarbaru, 7 Juni 2010

Perjalanan 3 (Galeri Sajak & Puisi)

Jumat, 18 Juni 2010


Sejauh jarak takluk terinjak
Aku tetap berdiri antara langit dan tanah
Memandang dalam batas yang tampak
Harapkan gapai nikmat dalam berkah

Masih ada tergores tamak
Menggoda berhembus lembut meresap gelisah
Sesaat terbawa senandung jantung lemah berdetak
Tak kuasa melawan resah

Bergemuruh dalam lintasan yang sesak
Mencoba menggenggam hingga lemah
Kuatkan tubuh menahan retak
Upaya berhasrat menancapkan arah

Terus memulai dari tempat berpijak
Selama hidup pantang menyerah
Sudah pernah rasakan terpojok
Menerima dengan tekad saatnya kalah

Tanpa mendendam tertutup gertak
Bukankah masih ada jalan selain penadah
Tak layak korbankan watak
Hanya sesaat datang lelah

Kembali himpun daya hidup menembus tembok
Bertebaran di muka bumi dalam teduh
Hentikan hasutan menebalkan kerak
Kerugianlah bila membiarkan kebaikan menjauh

Walaupun masih banyak yang tetap berdiri tegak
Selalu ada yang terseret menjadi tertuduh
Bagaimanapun tercipta seribu taktik
Muram kesedihan membeku utuh

Nikmat apalagi yang didustakan dalam pekak
Berserahlah dalam pasrah merengkuh keabadian kasih

                                                                H Benyamine
                                                Banjarbaru, 1 Juni 2009

PERJALANAN (2) (Galeri Sajak & Puisi)

Kamis, 10 Juni 2010




Berapa kata dibutuhkan
untuk menyembunyikan luka
mengabarkan kesembuhan
tersamar doa pilihan kata


        Berapa waktu memilih kata
        untuk ungkapkan gejolak jiwa
        mengirimkan makna pengharapan
        saat waktu memutus lintasan


Berapa ruang penuh kata terbuang
untuk menutupi setitik bohong
membiarkan perjalanan terlihat kosong
saat kata menjelma patung

                                      H. Benyamine
                    Banjarbaru, 20 Mei 2009

PERJALANAN (1) (Galeri Sjak dan Puisi)

Minggu, 06 Juni 2010

 
Menghilang bersama lamunan indah
tak terasa kaki masih di tanah
sudah berapa jejak terhapus
tak terasa waktu berlalu terhembus nafas

Tenggelam di telaga hidup
tak terasa selalu kembali terlelap
sudah samar hari-hari berlalu
tak terasa rutinitas wujud diri membeku

Mengulangi langkah penuh harap
melintas menyeret tawa tangis
hanya khayal memberi jeda
terlelap perjalanan seakan semua terhenti


                                        H. Benyamine 
                       Banjarbaru, 15 Mei 2009

MENCINTAI JIWA YANG TENANG (Galeri Sajak Dan Puisi)

Selasa, 01 Juni 2010


Mengejar sampai ke belantara
Terbayang kekasih yang memanggil mesra
Senandung kasih terasa dekat
Dua tiga gunung terlewat

Angin membelai tunjuk arah semerbak
Mencintai jiwa yang tenang
Tulus membimbing hati tak berjarak
Mengalunkan cinta dalam genangan sayang

Musim kemarau larut dalam lamunan
Ranting-ranting pohon melepaskan daun hidup
Melayang menuju dasar hutan
Melebur lanjutkan daur hidup

Setangkai ranting rasakan belaian angin
Menari lepaskan kungkungan tempat
Mencintai kebebasan dalam angan
Menanti bagai janji hidup menjemput maut..

                                                                
                                                                                                 H. Benyamin
                                                                    Banjarbaru, 22 September 2007

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters