headline photo

PROFESOR INI HANYA BUTUH 1 AYAT UNTUK MENGIMANI KESELURUHAN AL-QURAN

Senin, 27 September 2010


Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? (QS. Fushshilat: 53)

Untuk merubah hidupnya 180 derajat kadang seseorang hanya perlu satu momentum. Dan ini didapatkan oleh Profesor Tajaten Tahasen, Dekan Fakultas Farmasi Universitas Chiang Mai Thailand yang langsung bergetar hatinya ketika membaca makalah Profesor Keith L. Moore, seorang ahli Embriologi terkemuka dari Kanada yang mengutip surat An-Nisa ayat 56 yang menjelaskan bahwa luka bakar yang cukup dalam tidak menimbulkan sakit karena ujung-ujung syaraf sensorik sudah hilang.  

Ditinjau secara anatomi lapisan kulit kita terdiri atas 3 lapisan global yaitu; Epidermis, Dermis, dan Sub Cutis. Pada lapisan Sub Cutis banyak mengandung ujung-ujung pembuluh darah dan syaraf. Pada saat terjadi Combustio grade III (luka bakar yang telah menembus sub cutis) salah satu tandanya yaitu hilangnya rasa nyeri dari pasien. Hal ini disebabkan karena sudah tidak berfungsinya ujung-ujung serabut syaraf afferent dan efferent yang mengatur sensasi persefsi. Itulah sebabnya Allah menumbuhkan kembali kulit yang rusak pada saat ia menyiksa hambaNya yang kafir supaya hambaNya tersebut dapat merasakan pedihnya azab Allah tersebut. Mahabesar Allah yang telah menyisipkan firman-firmannya dan informasi sebagian kebesaranNya lewat sel tubuh, kromosom, pembuluh darah, pembuluh syaraf dsb.


SIAPA PROF. KEITH L. MOORE?

Dia adalah ahli anatomi dan embriologi terkemuka dari Universitas Toronto, Kanada yang karya-karyanya banyak mendapat penghargaan dan menjadi rujukan di dunia kedokteran hingga saat ini. Karyanya "Clinically Oriented Anatomy" menjadi buku anatomi berbahasa Inggris paling populer yang dipakai oleh para ilmuan, dokter, fisioterapis dan para mahasiswa di penjuru dunia.
Karyanya yang lain: "The Developing Human  Clinically Oriented Embryology", menjadi buku pengantar bagi mahasiswa kedokteran modern dalam bidang embriologi.

Ketika membaca dan mengkaji Al-Quran, Keith L. Moore tidak bisa menutupi kekagumannya dengan uraian yang sederhana dan lebih praktis tentang embriologi daripada apa yang sudah berkembang sebelumnya dalam menggambarkan proses pembentukan embrio manusia sampai ia menjadi ciptaan baru (yang sempurna). Kekagumannya inilah yang kemudian mengantarkannya untuk mengakui kerasulan Muhammad dan menjadi muallaf.

Menurutnya pula, ketika ia memberi penjelasan mengenai fungsi ubun-ubun (bagian depan otak), apa yang disebutkan di dalam Al-Quran adalah mukjizat ilmiah. Al-Quran menyebutkan bahwa ubun-ubun adalah pusat kontrol dan pengaruh pada manusia, sekaligus pada hewan yang memiliki otak.  

Dengan mempelajari susunan organ bagian atas dahi, maka ditemukan bahwa ia terdiri dari salah satu tulang tengkorak yang disebut frontal bone. Tugas tulang ini adalah melindungi salah satu cuping otak yang disebut frontal lobe. Di dalamnya terdapat sejumlah pusat neorotis yang berbeda dari segi tempat dan fungsinya.

Lapisan depan merupakan bagian terbesar dari frontal lobe, dan tugasnya terkait dengan pembentukan kepribadian individu. Ia dianggap sebagai pusat tertinggi di antara pusat-pusat konsentrasi, berpikir, dan memori. Ia memainkan peran yang terstruktur bagi kedalaman sensasi individu, dan ia memiliki pengaruh dalam menentukan inisiasi dan kognisi.

Lapisan ini berada tepat di belakang dahi. Maksudnya, ia bersembunyi di dalam ubun-ubun. Dengan demikian, lapisan depan itulah yang mengarahkan sebagian tindakan manusia yang menunjukkan kepribadiannya seperti kejujuran dan kebohongan, kebenaran dan kesalahan, dan seterusnya. Bagian inilah yang membedakan di antara sifat-sifat tersebut, dan juga memotivasi seseorang untuk bernisiatif melakukan kebaikan atau kejahatan.


BEBERAPA AYAT AL-QURAN YANG MENYINGGUNG UBUN-UBUN:

Hud: 56:
Tidak ada suatu binatang melatapun melainkan Dia-lah yang memegang ubun-ubunnya. Sesungguhnya Tuhanku di atas jalan yang lurus.

Al-‘Alaq: 15-16 
Ketahuilah, sungguh jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (yaitu) ubun-ubun orang yang berdusta lagi durhaka. 

Juga seperti doa Nabi SAW, 
“Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan setiap sesuatu yang Engkau pegang ubun-ubunnya…”

Prof. Keith L Moore mengajukan argumen atas mukjizat ilmiah ini dengan mengatakan, “Informasi-informasi yang kita ketahui tentang fungsi otak itu belum pernah disebutkan sepanjang sejarah, dan kita tidak menemukannya sama sekali dalam buku-buku kedokteran. Seandainya kita mengumpulkan semua buku pengobatan di masa Nabi SAW dan beberapa abad sesudahnya, maka kita tidak menemukan keterangan apapun tentang fungsi frontal lobe atau ubun-ubun. Pembicaraan tentangnya tidak ada kecuali dalam kitab ini (al-Qur’an al-Karim). Hal itu menunjukkan bahwa ini adalah ilmu Allah yang pengetahuan-Nya meliputi segala sesuatu, dan membuktikan bahwa Muhammad adalah Utusan Allah."

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
free counters